Oleh: museumku | 16 Mei 2018

Pameran Lukisan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda di Museum Sejarah Jakarta

Gubernur-jenderal-01Pameran lukisan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda (Foto-foto: Djulianto Susantio)

Jabatan Gubernur Jenderal adalah jabatan penguasa tertinggi dalam pemerintahan Hindia-Belanda yang baru diadakan pada 1691. Setelah bangkrutnya VOC pada 1799, aset-aset VOC di Hindia-Belanda diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Dengan demikian mulai saat itu seorang Gubernur Jenderal benar-benar menjadi wakil dari pemerintahan Belanda. Jabatan Gubernur Jenderal hanya ada di wilayah jajahan Belanda di Hindia-Belanda. Di Suriname, jajahan Belanda yang lain, gelar ini hanya Gubernur saja.

Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang terakhir adalah Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Ia ditangkap oleh pasukan Jepang pada 1942. Setelah dia, memang masih ada penguasa Hindia-Belanda, yaitu H.J. van Mook, L.J.M. Bell, dan A.H.J. Lovink, tapi legitimasinya diragukan. Nomenklaturnya pun berada di bawah gubernur jendral.

Gubernur-jenderal-04

Gubernur Jenderal van den Bosch

 

Pameran

Menyambut Hari Museum Internasional pada 18 Mei ini, mulai 12 Mei 2018  Museum Sejarah Jakarta menyelenggarakan pameran bertajuk “Lukisan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda 1610-1942”. Pameran berlangsung hingga 22 Mei 2018.

Dalam pameran kita tahu bahwa Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pertama adalah Pieter Both. Kita juga tahu Gubernur Jenderal yang sering disebut-sebut bernama Jan Pieterzsoon Coen.

Gubernur-jenderal-09

Lukisan dan potret Gubernur Jenderal Hindia-Belanda

Ada lagi Johannes Benedictus van Heutsz. Ia berperan dalam Perang Aceh 1904. Di Batavia sebenarnya pernah ada Monumen Perang Aceh di kawasan Jalan Cut Meutia sekarang. Namun monumennya dihancurkan tentara Jepang, ketika berkuasa di sini.

Nama Lord Minto juga cukup dikenal. Ia sahabat Raffles dari Inggris. Sampai sekarang di Skotlandia ada Prasasti Sangguran asal Jawa. Di sana disebut Batu Minto.

Reynier de Klerk juga tidak asing di Batavia. Banyak rumah peninggalannya masih bisa disaksikan hingga kini. Ia berjasa mendirikan Bataviaasch Genootschap yang sekarang menjadi Museum Nasional. Toko Merah dan Gedung Arsip Nasional antara lain bangunan peninggalan Klerk.

Gubernur-jenderal-07

Gubernur Jenderal de Klerk

Nah, dalam pameran ditampilkan sekitar 50 lukisan atau potret Gubernur Jenderal Hindia-Belanda. Ayo cepat-cepat saksikan tokoh-tokoh yang pernah berperan dalam sejarah Indonesia.

Museum Sejarah Jakarta biasa disebut Museum Fatahillah. Banyak kendaraan umum yang bisa mencapai museum itu, antara lain kereta api tujuan Jakarta Kota dan bus TransJakarta tujuan akhir Jakarta Kota. Dari sana tinggal berjalan kaki. Kalau belum tahu, tanya saja kota tua atau Taman Fatahillah.

Mumpung bulan puasa, memanfaatkan waktu luang sekaligus menambah pengetahuan di museum amat mengasyikkan.***


Tinggalkan komentar

Kategori