Oleh: museumku | 30 Desember 2010

Museum Merchants House di New York

Furnitur tempat duduk bergaya Rococo Revival di ruang tamu utama bagian depan. (DIANA HUBERT/THE EPOCH TIMES)

Epochtimes.co.id, Senin, 5 Oktober 2009 – New York di awal tahun 1800-an, merupakan hal yang lumrah melihat para pria kaya pergi ke pasar setiap harinya untuk berbelanja barang-barang kebutuhan keluarga. Setiap malam saat bel makan malam berbunyi, seluruh anggota keluarga berkumpul bersama untuk acara makan malam yang formal.

Orang-orang di New York yang sibuk hampir tidak memiliki waktu untuk sejenak membayangkan bagaimana kehidupan di kota mereka yang sibuk pada abad yang lalu. Hanya di Museum Merchants House-lah (Museum Rumah Pedagang) Anda dapat membayangkannya.

Terletak jauh di East Fourth Street, dekat Washington Square Park, Merchants House Museum merupakan satu-satunya rumah abad ke-19 yang benar-benar terpelihara dengan baik oleh sang pemilik, Tredwells, sebuah keluarga pedagang kaya.

Saat Anda memasuki ruangan, Anda akan merasa bahwa Anda telah memasuki era yang berbeda. Pertama-tama Anda pasti akan memperhatikan furniture asli milik keluarga Tredwells, sebagian besar dari furniture merupakan ukiran tangan. Rumah tersebut terawat dengan baik secara utuh dan di dalamnya berisi benda-benda asli milik keluarga Tredwells – sebuah suguhan yang menarik bagi para pecandu sejarah.

“Bagi saya, pesona dari rumah tersebut adalah segala sesuatunya yang masih asli. Anda dapat merasakan atmosfer kekeluargaan saat berada di dalamnya,” kata Roberta, koordinator sekaligus pemandu di museum.

The Merchants House dibangun pada 1832 dengan arsitektur bergaya Greek Revival dan keasliannya masih terpelihara hingga saat ini.

Francesca Rudin datang untuk mengunjungi rumah tersebut pada sore hari. Dia berkata bahwa apa yang membuatnya tertarik adalah dia ingin melihat bagaimana kondisi rumah di malam hari.

Pengunjung dapat berkeliling museum sendiri dengan bantuan sebuah buku panduan yang mengulas seluruh detail mengesankan mengenai rumah tersebut dan riwayat hidup keluarga Tredwells. Buku panduan tersebut ibarat peti harta karun yang berisi informasi bagi pengunjung untuk merasakan suasana sesungguhnya di rumah abad ke-19 kota New York.

Menurut buku panduan, 1825 adalah masa di mana kota New York “memasuki zaman keemasan dalam perdagangan” sebagai hasil dari pembukaan Kanal Erie. Pabrik-pabrik menjamur di mana-mana dan para pedagang memanfaatkan kesempatan dari kesibukan bongkar muat di pelabuhan.

Keluarga Tredwells adalah importir barang-barang logam, mereka membeli rumah tersebut pada 1835 seharga $18,000 dan menempatinya selama kurun waktu 100 tahun. Rumah mereka kemudian dibeli oleh kerabatnya dan dialih fungsikan menjadi sebuah museum pada 1936.

Buku panduan juga mengungkapkan informasi mengenai rutinitas para pelayan yang di dalamnya tertera kutipan dari buku The House Servants Dictionary pada 1827 mengenai etika kesopanan :

“Agar pekerjaan Anda sealesai tepat waktu, sebaiknya Anda belajar untuk bangun lebih awal di pagi hari. Bangun beberapa jam sebelum anggota keluarga bangun lebih baik ketimbang bangun setelah mereka bangun.”

Museum tersebut juga terkenal dengan penampakan hantu keluarga Tredwells. Sepanjang Oktober, museum didekorasi menjadi sebuah rumah dengan gaya berkabung abad ke-19. Selama waktu ini, mereka menyediakan sebuah acara tur hantu dan membacakan kisah horror dari pengarang seperti Edger Allen Poe.

Merchants House Museum berlokasi di Jalan East Fourth 29 Kota New York, dibuka pukul 12.00 – 17.00, pada Senin, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu, dengan harga tiket masuk $8 (sekitar Rp 80 ribu, tiket masuk orang dewasa), $5 (Rp 50 ribu, untuk pelajar/mahasiswa).

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunjungi situs: http://www.merchantshouse.org. (Diana Hubert/ The EpochTimes/ hty)


Tinggalkan komentar

Kategori