Oleh: museumku | 24 Desember 2010

Rumah Inggit Jadi Museum

KOMPAS Jawa Barat – Jumat, 24 Desember 2010 – Setelah bertahun-tahun telantar, rumah Inggit Garnasih di Jalan Ciateul Nomor 8, Bandung, pada Kamis (23/12) diresmikan sebagai rumah bersejarah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Peresmian itu menandai upaya Pemprov Jabar menjadikan rumah kenangan Inggit dengan Soekarno itu sebagai museum.

Peresmian dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Herdiwan, Ketua Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jabar Netty Heryawan, dan Ketua Yayasan Batik Jabar Sendy Yusuf. Kegiatan itu juga diisi pembacaan puisi oleh Kania Roesli, istri almarhum Harry Roesli.

Herdiwan mengatakan, rumah itu belum bisa dijadikan museum karena ada beberapa syarat yang belum dapat dipenuhi. Salah satu syaratnya ialah koleksi lengkap yang menunjukkan perjuangan Inggit bersama Soekarno dalam merintis pergerakan kemerdekaan.

“Sebenarnya ada barang-barang peninggalan Bu Inggit dan Bung Karno yang disimpan oleh keluarga, termasuk foto-foto mereka berdua. Namun, untuk menempatkannya ke dalam museum kan harus ada kompensasi bagi keluarga. Hal itu akan dibicarakan lebih lanjut,” ujarnya.


Kepentingan bangsa

Herdiwan menolak bahwa kompensasi yang dimaksudkan menggunakan asas jual beli. Alasannya, sukar mengukur berapa nilai uang atau materi dari suatu peninggalan sejarah. “Perawatan barang-barang peninggalan itu tidak untuk kepentingan salah satu pihak atau saya pribadi. Ini demikepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” kata mantan Kepala Dinas Perkebunan Jabar itu.

Terkait dengan kompensasi barang-barang milik Inggit dan Soekarno, pihak keluarga yang diwakili Tito Asmara Hadi enggan berkomentar. “Soal itu lihat dululah,” katanya.

Saat ini kondisi rumah Inggit sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan dua bulan lalu. Kala itu halaman rumah sangat kotor dan bahkan dijadikan tempat penitipan gerobak pedagang kaki lima. “Mulai sekarang ada petugas satpam yang menjaga rumah,” kata Herdiwan.

Netty menyambut baik penetapan rumah bersejarah itu. “Inggit adalah contoh baik dari kesederhanaan dan kesetiaan istri yang mengantarkan suaminya, Soekarno, melewati masa-masa sulit dalam pergerakan kemerdekaan,” ujarnya.(REK)


Tinggalkan komentar

Kategori