Oleh: museumku | 9 Oktober 2010

Festival Museum: Gairah Berkunjung Mulai Muncul

KOMPAS Jogja, Sabtu, 2 Okt 2010 – Selama Festival Museum 2010 dengan tema “Museum di Hatiku” yang digelar di Benteng Vredeburg, 26 September-1 Oktober, dikunjungi sekitar 10.000 orang. Meskipun sebagian besar pengunjung hadir karena kewajiban dari sekolah, gairah warga mengunjungi museum mampu dibangkitkan.

“Istana Gedung Agung yang berada di depan Benteng Vredeburg sampai hari terakhir dikunjungi lebih dari 7.000 orang. Sebagian besar adalah siswa yang datang berombongan,” ujar Ketua Umum Festival Museum 2010 Donny Suryo Megananda, saat penutupan festival di Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (1/10).

Penutupan festival dilakukan dengan rangkaian kegiatan mengunjungi tiga museum dengan bersepeda bersama komunitas Friends of Museum. Tiga museum itu ialah Museum Taman Siswa, Museum Jenderal Sudirman, dan Museum Anak Kolong Tangga. Sekitar 30 pesepeda mengikuti kegiatan bersepeda yang diakhiri di Benteng Vredeburg yang masih ramai dikunjungi wisatawan.

Hadir dalam penutupan Festival Museum 2010 Kepala Dinas Kebudayaan DIY Djoko Dwiyanto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yogyakarta Yulia Rustiyaningsih, pengurus Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY, dan masyarakat umum. Yulia mengikuti rangkaian penutupan dengan bersama-sama komunitas Friends of Museum bersepeda dari Museum Taman Siswa.


Butuh proses

Yulia mengakui, jumlah pengunjung museum memang belum menggembirakan dibandingkan dengan tujuan wisata lain. Butuh minat khusus bagi wisatawan untuk tertarik dan datang mengunjungi museum. Ia mengakui, pengunjung datang ke museum karena kerap diwajibkan seperti para siswa. “Butuh proses untuk menumbuhkan minat khusus,” ujarnya.

Ribuan pengunjung yang memadati Benteng Vredeburg dan Istana Gedung Agung selama festival karena kewajiban dari sekolah. Donny mengakui, dari sekitar 7.000 pengunjung Gedung Agung, hanya sekitar 100 pengunjung yang datang karena keinginan sendiri. “Mereka mahasiswa yang tertarik,” ujar Donny.

Untuk menumbuhkan minat khusus berkunjung ke museum, selain memberi pemahaman kepada wisatawan, pengelola museum juga diminta berbenah. Kesan kusam, kotor, dan usang dari museum harus diubah dengan sejumlah perbaikan. “Museum harus tampil cantik agar menarik untuk dikunjungi,” ujar Yulia.

Upaya penumbuhan minat khusus itu dibentuklah komunitas Friends of Museum yang beranggotakan murid SMP dan SMA di Yogyakarta. Meskipun keanggotaan komunitas diwajibkan sekolah, anggota komunitas bisa menikmati kegiatan. Komunitas diharapkan bisa menyebar dan meluas. “Banyak hal bisa dipelajari di museum,” ujar Maura, anggota Friends of Museum, siswi SMAN 3 Yogyakarta. (INU)


Tinggalkan komentar

Kategori