Oleh: museumku | 6 Oktober 2011

Belum Ada Museum, Temuan Warga Terbengkalai

kompas.com, Rabu, 5 Oktober 2011 – Sejumlah benda cagar budaya penemuan warga Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terbengkalai gara-gara belum adanya museum yang khusus menampung peninggalan bersejarah di daerah itu. Benda-benda itu akhirnya hanya dititipkan ke warga setempat, sambil menunggu diambil oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta.

Kepala Desa Wonolelo, Kecamatan Wonosobo, Widodo, Rabu (5/10/2011), mengatakan, dia kebingungan menyimpan empat arca kuno yang ditemukan di desanya sebulan terakhir ini. Dia khawatir, arca-arca itu hilang dicuri karena hanya disimpan di dalam rumahnya.

“Hampir tiap hari saya didatangi para mahasiswa dan kolektor. Para mahasiswa umumnya hanya ingin menggunakan sebagai sarana belajar, tetapi sejumlah kolektor berniat membeli. Bahkan ada yang sudah menawar arca seharga Rp 400 juta,” katanya.

Widodo sempat menyimpan arca temuan di ruang tamu. Namun, sejak banyak kolektor yang berniat membeli, benda-benda itu kini disimpan di dalam kamar.

Dia berharap, pemerintah kabupaten setempat segera membuat museum, agar benda-benda purbakala yang banyak ditemukan di sekitar Dataran Tinggi Dieng aman, dan bisa menjadi sarana belajar pagi pelajar dan mahasiswa.

Dalam dua bulan terakhir, benda cagar budaya di antaranya berupa yoni ditemukan di empat desa.

Kepala Seksi Benda Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Subuh Oni Wiyono, mengakui, hingga kini Pemkab Wonosobo belum memiliki museum penyimpanan benda-benda cagar budaya. Padahal, masyarakat cukup sering menemukan benda bersejarah di sekitar tempat tinggal mereka.

“Arca dan yoni tersebut sebagian ditemukan di sawah dan halaman rumah warga,” ujar Subuh.

Selain yoni, beberapa benda lain saat ini masih tersebar di beberapa tempat. Di antaranya di Desa Re co Kecamatan Kertek ditemukan batu lingga. Benda tersebut saat ini disimpan pihak aparat desa agar tidak hilang.

Menurut Subuh, lingga tersebut diperkirakan dibuat pada masa Dinasti Sanjaya, sejaman dengan peradaban Dieng sekitar abad ke 7 Masehi.


Tinggalkan komentar

Kategori