Oleh: museumku | 14 Agustus 2010

Pengelolaan Museum DIY Belum Penuhi Standar

mediaindonesia.com, Jumat, 13 Agustus 2010 – Sebagian besar museum di Daerah Istimewa Yogyakarta belum dilengkapi perangkat pengamanan seperti alarm dan kamera tersembunyi sehingga pengelolaannya belum memenuhi standar.

“Kondisi itu menyebabkan pengelolaan sebagian besar museum di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kurang optimal,” kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Djoko Dwiyanto di Yogyakarta, Jumat (13/8).

Menurut dia, idealnya pengelolaan dan fasilitas museum harus memiliki tempat konservasi, perawatan, pelayanan, dan sistem pengamanan. Namun, sebagian besar museum di DIY belum memenuhi hal itu.

“Di DIY tidak jarang kepala museum juga bertugas membersihkan dan mengatur ruangan. Bahkan, terkadang semua tugas ditangani sendiri sehingga banyak sekali museum yang terbengkalai,” katanya.

Hal itu, menurut dia, sebenarnya tidak menjadi masalah jika diimbangi dengan perangkat keamanan lain yang mendukung, seperti alarm dan kamera tersembunyi. Ia mengatakan, di luar negeri memang terkadang ada museum yang dikelola oleh dua orang saja. Namun, perawatan dan perangkatnya serba elektronik seperti masuk pintu memakai magnet dan menerapkan pemakaian alarm atau kamera tersembunyi sehingga kondisinya tetap aman.

“Museum di DIY yang telah memiliki alarm dan kamera tersembunyi hanya tiga, yakni Museum Sonobudoyo, Keraton Yogyakarta, dan Museum Affandi,” katanya.

Menurut dia, untuk memberikan pengamanan di semua museum di DIY, Dinas Kebudayaan DIY memang tidak bisa melakukan semua, karena ada museum swasta dan museum negeri.

“Jika museum swasta kami hanya melakukan pembinaan teknis, tidak pembinaan operasional seperti bantuan dana. Kecuali kalau bantuan untuk fisik, atau jika ada bantuan dari gubernur DIY,” katanya. (Ant/OL-2)


Tinggalkan komentar

Kategori