Museum penghormatan dan penghargaan bagi presiden Republik Indonesia dihadirkan di kawasan Istana Bogor, Jawa Barat. Museum yang diberi nama Balai Kirti ini ditargetkan bisa selesai pertengahan atau akhir Agustus 2014.
Pembangunan Balai Kirti yang digagas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Pengerjaan pembangunan gedung dilakukan sejak tahun lalu dan kini memasuki tahap penyelesaian.
”Selama ini, kan, museum presiden RI yang ada tersebar dan dikelola oleh keluarga atau yayasan. Museum kepresidenan yang menggambarkan perjalanan sejarah dan prestasi semua presiden belum ada. Karena itu, negara membuatnya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat meninjau pembangunan Balai Kirti di Istana Bogor, Minggu (3/8).
Nuh menambahkan, Balai Kirti nantinya dikelola Kemdikbud. Perjalanan sejarah semua presiden RI tersebut diharapkan dapat menginspirasi anak-anak muda dan masyarakat umum untuk berprestasi dan mencintai Tanah Air.
Kacung Marijan, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, menjelaskan, di Balai Kirti ini disediakan ruang khusus untuk tiap presiden, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. ”Ada juga nanti untuk presiden ketujuh RI,” kata Kacung.
Selain itu, ada pula patung keenam presiden RI. Film dokumenter tiap presiden pun nantinya bisa disaksikan pengunjung di ruang audiovisual di lantai satu. Yang tak kalah menarik, di perpustakaan disediakan buku-buku bacaan dari tiap presiden. Buku-buku dengan coretan atau tulisan tangan presiden diharapkan bisa menginspirasi kaum muda dan masyarakat luas.
Menurut Kacung, penempatan koleksi milik tiap presiden RI telah mendapat persetujuan dari keluarga. Penampilan koleksi dikemas secara menarik. Selain itu, disediakan juga berbagai permainan. (ELN)
(Sumber: Kompas, Senin, 4 Agustus 2014)
Museum untuk Persatuan dalam Perbedaan 
Tinggalkan komentar