Oleh: museumku | 16 November 2010

Museum Blanco untuk Bali dan Bangsa

Balipost.co.id – HARI ini, Selasa, 15 September 2009, The Blanco Renaissance Museum, atau akrab juga disebut Museum Blanco yang terletak di jantung Ubud, merayakan hari jadinya. Tidak ada perayaan istimewa kecuali diperingati secara internal saja.

Menurut Direktur Museum Blanco, Mario Blanco, perayaan secara istimewa akan diperingati dua tahun mendatang bertepatan dengan satu abad kelahiran Sang Maestro Don Antonio Blanco.

Museum Blanco, selain khusus menyimpan ratusan karya sang maestro, juga telah mengembangkan dirinya untuk membantu bidang pendidikan, khususnya seni dan budaya. ”Kita merasa terrpanggil untuk menyediakan museum kita sebagai wadah wacana dan pengembangan wawasan kesenian, khususnya bagi generasi muda,” ungkap Mario Blanco di kediamannya di Ubud.

Ia memberi penegasan generasi muda karena kenyataannya tak sedikit generasi muda telah memiliki minat dan kecintaan terhadap kesenian.

Mario Blanco juga mengaitkan posisi Museum Blanco dengan Bali.

Menurutnya, cita-cita almarhum Don Antonio Blanco mendirikan museum sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dengan keberadaannya di Bali dan kecintaannya untuk lebih mengangkat Bali ke mata dunia. ”Almarhum ayah kami berpesan agar orang-orang di seluruh penjuru dunia harus datang ke Bali untuk melihat karya-karyanya, bukan sebaliknya,” tutur Mario Blanco mengenang pesan ayahnya.

Ia menambahkan, apa yang dicita-citakan ayahnya tak lain dari bentuk terima kasih dan kecintaannya kepada Bali.

Karena itu, berkali-kali Mario Blanco menandaskan, Museum Blanco, berdasarkan mandat almarhum ayahnya, bukan saja hanya untuk keluarga, melainkan juga untuk Bali dan bangsa. ”Museum Blanco untuk Bali dan bangsa,” tegas Mario Blanco.

Pihaknya harus merasa terpanggil untuk menjaga dan merawat aset bangsa ini sebaik-baiknya dengan berbagai upaya dan mengembangkan lebih luas kepada ke arah pendidikan, khususnya seni. Dalam beberapa tahun ini memang terlihat betapa banyak sekali pihak-pihak sekolah umum, perkumpulan seni dan masyarakat luas memanfaatkan museum sebagai ajang workshop seni rupa, kegiatan sastra, ceramah seni budaya dan kegiatan melukis anak-anak.

Selain minat yang diperlihatkan orang-orang di dalam negeri, juga perhatian yang tak kalah pentingnya juga diperlihatkan oleh orang-orang yang datang dari penjuru dunia. ”Entah dari mana mereka tahu dan mendengar tentang keberadaan museum Bali, tapi bakti ayah kami kepada Bali akhirnya memang terbukti, yaitu bahwa orang-orang dari luar negeri harus datang ke Bali untuk melihat karya-karya almarhum Don Antonio Blanco,” tegas Mario Blanco.

Ke depan, ia berharap Museum Blanco dapat memainkan strategi kebudayaan yang lebih penting demi mengharumkan nama Bali dan Indonesia pada umumnya.


Tanggapan

  1. semoga kesenian bali utama nya para seniman tetap selalu mengembangkan kreativitasnya dlm berkarya….
    🙂


Tinggalkan komentar

Kategori